Pages

Wednesday 30 August 2017

TUPOKSI GURU adalah hanya MENDIDIK dan MENGAJAR

Tidak jarang kita sebagai guru direpotkan berbagai macam hal yang bukan tugas kita selaku pendidik. Banyaknya keadministrasian sekolah yang seharusnya dilimpahkan kepada administrator sekolah, menjadi tanggung jawab kepala sekolah dan guru. Belum lagi, guru harus bisa membantu tugas menejerial kepala sekolah. Berkecimpung dalam organisasi keguruan, tugas tambahan dari dinas pendidikan setempat, atau menjadi tokoh masyarakat di sekitar tempat mengajar. Hal-hal tersebut menambah sedikit keribetan dalam pembagian peran dan tugas guru.  


Sebenarnya audience guru hanyalah MURID dan WALI MURID, kita hanya bertanggung jawab kepada mereka selaku sasaran utama kita sebagai pendidik dan pengajar. Siswa berhak mendapatkan pelayanan yang maksimal, selain itu orang tua siswa berhak menerima laporan perkembangan putra putrinya di sekolah layaknya amanah konstitusi kita di preambule UUD 1945, bahwa tugas negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa lewat bapak/ibu guru sekalian. 

Laporan keuangan sekolah, keadministrasian kantor, data pokok pendidikan, invetarisir aset sekolah, dan masih banyak tetek bengek lainnya yang bisa mengganggu keberlangsungan tugas pokok guru. Terkadang pembagian tugas pun tidak merata. Misalnya ada satu guru yang merangkap berbagai pekerjaan tambahan, ya bendahara,  ya operator, ya pengurus barang, ya pengurus organisasi dan ya ya yang lainnya. Seperti guru yang lain seolah-olah tidak diperhitungkan keberadaannya. Sungguh tidak enak dan tidak nyaman, ketika kita sedang asyik belajar bersama siswa ada saja gangguan untuk menyelesaikan tugas yang sebenarnya hanya tugas tambahan. 

Jika Pemerintah concern pada pendidikan, seharusnya guru hanya diberi tugas pokoknya saja. Karena mengajar dan mendidik membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang matang agar target kompetensi, target psikologis sosial, dan target religius tepat sasaran kepada peserta didik. Berilah kami banyak waktu dan konsentrasi di kelas bersama anak didik kami. Bebaskanlah kami dari tugas yang sering mengganggu pembelajaran kami. Dan hargailah keputusan setiap guru untuk memilih menjadi guru sejati di kelas ketimbang menjadi administrator, operator, organisator, atau peserta diklat proyek kesana kesini.


Semua pekerjaan harus fokus jika ingin mendapatkan hasil yang terbaik. Tidak mungkin seseorang bisa menjalankan semua tugas dengan baik. Pasti akan ada tugas lain yang diabaikan. Dan masalahnya teman guru banyak yang mengabaikan tugas mengajarnya dari pada tugas tambahannya tersebut. Mungkin semua agar bisa dinilai lebih pandai, lebih cekatan atau lebih pintar menyelesaikan tugas-tugas tambahan itu oleh orang lain. Jangan terlalu mengejar gengsi diri, penghargaan diri, atau pengakuan orang lain. Tapi di sisi lain kita mengabaikan tugas sesungguhnya dan membohongi diri dari tanggung jawab sebenarnya. 

Sayangnya banyak para "tersohor" di sekitar kita kurang bisa memahami bahwa setiap manusia membawa pembawaannya masing-masing, jiwa kita tidak sama satu sama lain. Jangan memaksa mereka yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Karena mungkin tujuan guru tersebut hanyalah membahagiakan siswa dan siswinya. Tidak jarang ada guru yang tidak butuh prestasi dan pengakuan tapi yang dibutuhkan hanya ketenangan dan keberkahan bekerja. 

Terimakasih. 

No comments:

Post a Comment

TAFSIR HIDUP SURAH AN-NUR AYAT 35

Kalamullah Al Qur'an itu memang sebuah mukjizat nyata dari Allah diturunkan kepada rosulNya. Di dalam kitab suci ini isinya memang bukan...