Pages

Wednesday 30 August 2017

PERAN ISTERI bagi KARIER GURU


Jangan remehkan tugas seorang isteri di rumah tangga kita. Di balik kesuksesan karier kita ada peran besar seorang isteri yang ikhlas bekerja bersama kita bahkan bekerja lebih berat. Tidak ada kata berhenti bekerja dan berhenti berfikir bagi isteri yang taat. Mulai dari pekerjaan ringan hingga pekerjaan yang berat sekali pun.



Terlebih lagi terkait dengan semua aktivitas pekerjaan rumah tangga, sebagian besar dihandle oleh tangan lembut seorang ibu rumah tangga. Dari sini sebenarnya bisa kita lihat betapa kuat dan uletnya seorang ibu rumah tangga. Istri, selalu mendukung semua pekerjaan sang suami dengan banyak cara, contohnya: membersihkan rumah, mendidik anak, mengontrol keuangan dan masih banyak lagi tugas lainnya yang sebenarnya adalah murni tugas seorang laki-laki. Kita harus malu, istri kita lebih banyak "berbuat" dari pada kita. Kita harus bersyukur, kita banyak dibantu oleh kerja keras istri.

Layaknya sekolah, rumah juga dianalogikan seperti itu. Ayah sebagai kepala sekolah, ibu sebagai guru, sedangkan anak sebagai siswanya. Bayangkan jika, di sekolah tidak ada seorang guru maka siswanya jelas terlantar. Anak kandung kita pun sama nasibnya apabila si ibu tidak standby di rumah. Kalaupun tidak ada kepala sekolah, guru pun masih bisa menggantikan role position tersebut. Begitu pula apabila ayah tidak hadir di rumah dengan alasan sibuk di luar, sekali lagi ibu dari anak-anak lah yang menggantikan peran dan tugas kita di rumah.

Di saat kita selaku guru sudah sangat lelah mengajar dan mendidik anak orang lain, sedangkan maksud hati juga ingin mengajar dan mendidik anak sendiri, akan tetapi niatan tersebut sudah tidak maksimal. Bahkan rasa sebal dan tidak sabar yang ditahan untuk siswa secara tidak sengaja terlampiaskan kepada anak sendiri. Isterilah, satu-satunya orang yang menyadarkan, isterilah yang mengambil alih tugas yang seharusnya kita lakukan sebagai seorang guru sekaligus ayah. Istrilah yang menundukkan lagi emosi kita, bahwa kita adalah seorang lelaki yang harus adil berbagi ilmu dan peran antara menjadi seorang guru dan seorang ayah.


Kemudian, di luar sana mungkin guru laki-laki tampak sempurna di mata teman sejawatnya. Terlihat begitu tertata semua aktivitas, karier dan prestasinya. 
Padahal di rumah siapa yang tahu pekerjaannya?
Yang tahu hanya isteri.
Benarkah kita memang teratur dan disiplin?
Benarkah kita memang rajin?
Benarkah kita. emang cerdas?
Yang tahu semua kekurangan kita hanyalah sang isteri. Tapi dia diam, sabar, tekun dan terus menjalani hidup ini dengan ikhlas. Mendukung sepenuhnya kewajiban sang suami. 

Terakhir, hormatilah dan hargailah isteri kita. Isteri kita juga butuh penghargaan dan butuh pengakuan. Kalau bukan kita selaku suami, siapa lagi yang bisa memotivasi isteri dan memberikan apa yang isteri butuhkan. Tujuan kita sama, hidup damai di dunia dan akhirat. Berjalan pun harus sama dengan sikap saling memahami antar sesama manusia, terutama suami dan isteri.

Sayangilah dan setialah kepada pasanganmu..
Terimakasih..
                                                                                                (Self reminder) 

No comments:

Post a Comment

TAFSIR HIDUP SURAH AN-NUR AYAT 35

Kalamullah Al Qur'an itu memang sebuah mukjizat nyata dari Allah diturunkan kepada rosulNya. Di dalam kitab suci ini isinya memang bukan...