MENYELESAIKAN PEMBAGIAN dengan OPOR KETAN?

Pembagian dalam mata pelajaran matematika menjadi salah satu operasi yang bisa menyulitkan anak. Karena pembagian sangat erat kaitannya dengan perkalian. Jika perkalian gagal dipahami maka dapat dipastikan pembagian pun juga akan sukar dimengerti.

Mari kita coba lewati pembagian dasar. Penulis tertarik pada metode yang paling banyak digunakan oleh para pengajar. Yaitu metode porogapit. Metode ini biasanya diimplementasikan oleh guru pada kelas 3 untuk menyelesaikan pembagian operasi tiga bilangan atau lebih. Entah sudah menjadi tradisi, atau sudah menjadi kecocokan, para pengajar biasanya pasti menggunakan metode porogapit ini untuk menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan pembagian. Padahal masih banyak cara lain yang bisa digunakan, misal: pembagian berbaris horizontal, menggunakan media atau alat konkrit dan lain-lain. 

Akan tetapi metode ini mempunyai kelemahan, misalnya dipaksakan kepada peserta didik kelas 3. Porogapit konvensional masih terdapat operasional baik berupa kata-kata maupun sistematika yang sulit dipahami siswa, dan tentunya siswa harus dipaksa hafal perkalian. Lah, bagi siswa yang tidak hafal bagaimana? 

Jika memang para pengajar sudah cocok dengan metode porogapit ini. Penulis menawarkan sebuah INOVASI, atau lebih tepatnya MODIFIKASI dari porogapit model lama menjadi tara.........
OPERASI POROGAPIT dengan KELIPATAN bilangan pembaginya atau disingkat menjadi Metode OPOR KETAN, hmmm yummy... Hehehee.. (gimana ya rasanya ketan dikasih opor ???$@'/''?/"??)

Tentunya tujuan modifikasi ini untuk lebih memahamkan siswa dan meringankan beban otak anak pada saat mengerjakan pembagian dengan menggunakan metode porogapit.

Langsung saja, tidak usah berpanjang lebar lagi. Mari kita saksikan perbandingan cara pengerjaan POROGAPIT vs OPOR KETAN, berikut ini :

POROGAPIT KONVENSIONAL :

OPOR KETAN:

Semoga bermanfaat dan terimakasih...