Judul di atas merupakan fenomena nyata, di kehidupan kita, juga di dekat kita. Manusia pada dasarnya dilahirkan seorang diri, dan hidup sesuai dengan latar belakang diri. Sedikit sekali pengaruh orang lain yang kita masukkan di dominasi hidup kita.
Dari alasan itulah, manusia akan cenderung mengadaptasi diri, melindungi diri, bahkan mencari kepentingan untuk dirinya sendiri. Oleh karena itu, sebagai individu kita akan mati-matian membawa idealisme diri sampai mati.
Artinya, kita akan menaruh kepentingan diri di atas segala-galanya. Tidak ada kepentingan orang lain yang tidak sepenting kepentingan diri kita. Intinya kepentinganku lebih utama dari pada kepentinganmu.
Jadi dari sikap di atas, manusia cenderung akan segala cara memasukkan kepentingannya di sektor apapun. Tidak akan peduli dengan kepentingan yang lain. Bahkan kalau bisa kepentingan lain, dihabisi dan dimusnahkan. Sifat itulah yang menyebabkan manusia akan memangsa manusia lainnya.
Ya, namanya homo homini lupus dicetuskan oleh Titus Maccius Plautus dan dipopulerkan oleh Thomas Hobbes (tahun 1651). Manusia akan menjadi serigala bagi manusia lainnya. Tidak harus membunuh dan memangsa seperti hewan buas tersebut. Tapi bisa kita lihat bagaimana pendapat kita harus lebih utama dari pada pendapat orang lain, maka pendapat orang lain harus kita habisi. Bisa kita lihat juga, bagaimana manusia lainnya mengurangi, menghapus, bahkan memusnahkan keinginan temannya demi kepentingannya sendiri.
So jadi jangan kaget, kita ini adalah manusia yang dibekali insting membunuh. Membunuh apapun, membunuh fisik, membunuh harapan, membunuh cita-cita, membunuh visi orang lain, dan lain-lain.
Pesan terakhir, manusia yang bijak tidak akan membiarkan sisi serigalanya berkembang. Tapi berusaha untuk mengurangi sisi serigala tersebut untuk terus berubah menjadi baik dengan menerima semua keberagaman kepentingan orang lain.
No comments:
Post a Comment