Pages

Thursday 25 January 2024

BERBHINNEKA TAPI TETAP MANUNGGAL


Kita dilahirkan berbeda satu sama lain. Tidak ada yang sama, tidak ada yang persis. Semua mempunyai ciri khas masing-masing baik dilihat dari fisiknya maupun dikenali dari sifatnya. Manusia itu unik, Allah menitipkan amanah kepandaian masing-masing. Ada yang cerdas di bidang akademis, Ada yang cakap keterampilan fisik, ada yang pintar bersosial, ada yang kuat jiwa kepemimpinannya, dan banyak lagi yang lainnya.

Bahkan, saudara kembar sekalipun tidak ada yang sama persis. Semua pasti ada kekhasannya masing-masing. Jadi apabila ada pemikiran untuk menyamakan dan menyetarakan semua manusia itu sama, pemikiran itu hanya nonsense alias salah besar.

Tiap manusia dititipi keahlian masing-masing, itu karena kita dilahirkan dengan berbagai macam latar belakang. Ada yang dilahirkan dari keluarga mampu, dari keluarga agamis, dari keluarga petani, dari keluarga keras, bahkan dari keluarga yang serba kekurangan. Dari latar belakang itulah manusia dijadikan Allah menjadi ahli atau expert di bidang masing-masing sesuai jalan terjal latar belakang yang mereka lewati selama hidup.

Keragaman inilah yang menjadi tantangan kita di kehidupan sehari-hari. Baik di kelas, di sekolah, di kantor, ataupun di masyarakat. Ingatlah kodrat kita itu berbeda jadi jangan sampai memaksakan persamaan. Karena pemikiran manusia itu beda satu sama lain dan memiliki tujuan hidup masing-masing.

Usaha untuk menghadapi tantangan tersebut hanyalah 2 kata yaitu MENGHORMATI dan MENGHARGAI. Perbedaan fikiran, perbedaan sikap, perbedaan cara pandang, bahkan perbedaan pilihan harus kita hadapi dengan hormat. Menghormati pilihan perbedaan masing-masing berarti sadar bahwa kita itu memang tidak sama. Mempunyai takdir yang berbeda, dan mengukir jalan pikiran masing-masing. Dengan berbagai keputusan dan pilihan setiap orang harus kita hargai. Menghargai betapun pahitnya, betapapun berbedanya, betapapun berlawanannya, adalah tugas setiap individu kepada individu lainnya.

Ingat, bahwa Allah memang menciptakan kita berbeda-beda, bahkan jika Allah mau mempersatukan kita, Allah bisa. Tapi bukan itu esensi hidup yang ingin Allah berikan kepada manusia. Allah memberi tantangan kepada manusia, apakah dia menuju kesesatan berpikir atau jalan yang lurus yaitu dinul islam.

وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَلَتُسْـَٔلُنَّ عَمَّا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan. (An Nahl 93)

Jadi mari budayakan sikap saling menghormati dan menghargai kepada semua orang. Jangan sekali-kali memaksakan pikiran, sikap, dan perbuatan kita.

No comments:

Post a Comment

TAFSIR HIDUP SURAH AN-NUR AYAT 35

Kalamullah Al Qur'an itu memang sebuah mukjizat nyata dari Allah diturunkan kepada rosulNya. Di dalam kitab suci ini isinya memang bukan...