Bismillahirrahmanirrahim,
Salam hormat bagi semua teman-teman pahlawan tanda jasa yang sebenarnya, Guru Wiyatabhakti. Semoga sedikit tulisan ini bisa memberikan pencerahan terutama bagi diri saya dan untuk teman-teman semua.
Judul tulisan ini sih, menarik pake banget๐. Pasti teman-teman menyangka ada cara cepat menjawab dengan benar soal ujian PPPK (Hihi kena tipu๐๐). Maklum, sekarang kan masih sedang hangat-hangatnya Pemerintah membuka lowongan guru PPPK bagi teman-teman guru sukarelawan semua. Bahkan di tahun ini rencananya akan ditambah lagi kuotanya dari tahun kemarin. Belum lagi juga masih ada ujian dan proses PPG, yang apabila lulus teman-teman bisa mencicipi tunjangan sertifikasi guru. Saya doakan, teman-teman semua lulus baik ujian PPPK dan PPG. Amiin Ya Robb.
Akan tetapi permasalahannya, terkadang atau pasti sering teman-teman berfikir. Kenapa sih saya sudah ikut ujian baik CPNS, PPPK, atau PPG masih belum lulus-lulus? Bingung kenapa yang itu lolos, saya tidak lolos? Atau bahkan teman-teman sudah ada yang menyerah (ah..bahwes duduk rejekiku๐ญ).
Karena sudah segala daya dan upaya, dari materi sampai immaterial sudah dikeluarkan. Ikut diklat dari Kemendikbud, ikut les-les mandiri, bertanya sana sini kepada yang sudah lulus, atau sudah titip sana titip sini ๐๐. Semuanya masih nihil.
Baik, di sini saya sedikit memberikan solusi. Solusinya sih bukan tips dan trik mengerjakan soal-soal ujian sih, tapi tips dan triknya berkaitan dengan behavior atau kebiasaan teman-teman ketika ada di lembaga masing-masing.
Berikut ini 2 hal yang harus diperhatikan kalau ingin lulus ujian :
Yang pertama,
SUDAHKAH anda introspeksi diri dalam hal kinerja, misalnya kedisiplinan, keprofesionalan, hidup sosial dengan sesama guru, pelayanan dengan murid dan walimurid, peningkatan kualitas lembaga pendidikan dan yang lainnya?
Contoh:
- Sudahkan anda merubah disiplin masuk kerja baik dengan atau tanpa pengawasan pimpinan, bahkan kalau bisa mendahului siperlu PNS?
- Sudahkan anda bisa membuat RPP sendiri, mencetak atau ngeprint sendiri, lalu mengisi dengan rutin?
- Sudahkah kita merubah mainset kita, yang biasanya ngerumpiin teman lainnya menjadi penuh dengan kekhusnudzonan, penuh ketawadukan, penuh saling menghargai?
- Sudahkan kita mengajar anak didik kita dengan sabar dan telaten, penuh senyum, dan sadar bahwa kita digaji karena ulah aktif mereka?
- Sudahkan kita tanpa disuruh guru senior atau kepala sekolah, kalau ada yang tidak beres di sekolah kita benahi sendiri?
Yang kedua,
SUDAHKAH anda ikhlas hidup dengan profesi ini? Ikhlas bukan hanya dikatakan, tetapi harus dibuktikan.
Contoh:
- Saat anda diuji oleh Allah saat anda tidak punya apa-apa dan sekolah butuh materi anda atau tenaga anda, anda siap maju dan mengerjakan dengan tulus. Di saat kepala sekolah menyuruh anda mengerjakan apapun yang mungkin tidak anda kuasai dan berat juga di ongkos dan tenaga. Tapi anda mau belajar dan siap mengorbankan ongkos dan tenaga tersebut.
- Atau saat ada teman guru yang tidak mempunyai kemampuan tertentu, anda dengan rela mengajari rekan anda dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan. (Ya kalau diberi Alhamdulillah ๐)
Di situlah tempat ikhlas tertinggi. Ikhlas memang berat, semakin sering anda diuji keikhlasan dan kesabaran, tetapi semakin sering juga anda berhasil manjawab dengan pengorbanan, tidak mengeluh berlebihan, tidak "mutung di jalan", insyaallah itu adalah tabungan hidup anda akan lancar dan berkah. Atau secara eksplisit tabungan anda bisa menyelesaikan soal-soal ujian dari pemerintah kelak.
Yap! 2 kunci itulah yang mungkin menjadi kunci jawaban ujian-ujian dari pemerintah.
Kenapa seperti itu?
Karena ujian pemerintah dibuat oleh manusia, dan jawabannya itu pasti tidak bisa berubah alias diutak atik lagi oleh pesertanya.
Tapi kalau anda lulus ujian keseharian dalam kinerja, itu murni ujian dari Allah, dan apabila anda lulus satu per satu ujian tersebut, walaupun dibayar dengan tangis, sakit hati, fitnah, sabar, babak belur, bangkrut, atau yang lebih parah. Allah pasti merubah sifatNya, pasti Allah akan rohman dan rahim kepada anda.
Apalagi Allah bisa berkehendak kun fayakun :
- Mudahlah soal itu untuk anda!
- Bergeraklah jari jemari anda memilih kunci jawaban yang tepat!
- Terbukalah hati anda bisa memilih jawaban yang tepat!
- Cemerlanglah pikiran anda sesuai yang dipelajari kemarin!
- Duduk bareng sama teman yang cerdas dan tidak pelit memberikan jawaban ๐!
- Dan masih banyak kemudahan-kemudahan lain milik Allah yang tidak disangka-sangka yang diperuntukkan untuk anda!
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َูู
َْู َูุนْู
َْู ู
ِุซَْูุงَู ุฐَุฑَّุฉٍ ุฎَْูุฑًุง َูุฑَُู
"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." QS. Az-Zalzalah
Ya, karma jika anda tidak malas alias rajin, berbuat baik kepada sesama guru, murid dan lainnya. Karma anda pasti sukses meniti karier sebagai guru.
َูู
َْู َูุนْู
َْู ู
ِุซَْูุงَู ุฐَุฑَّุฉٍ ุดَุฑًّุง َูุฑَُู
Tapi apabila karma anda,
Anda pemalas, ghibah kepada teman sesama guru, jutek judes kepada murid dan wali murid, acuh di sekolah, maka karma anda pasti tidak sukses meniti karier sebagai guru.
Apakah saya masih bisa merubah kebiasaan buruk saya? Tergantung anda.
Jika setiap kali anda akan berbuat buruk di lingkungan pendidikan, anda catat atau ingat-ingat pasti berefek pada karier anda, jangan lakukan! Hindari kalau perlu perbaiki sesegera mungkin. Karena Allah sami'un bashirun, Maha Melihat dan Maha Mendengar. Berubahlah sesegera mungkin! Mumpung ujian masih lama.
Semoga yang sedikit ini, bisa menjadi pencerah bagi diri saya pribadi dan teman-teman semua.
Mohon maaf apabila banyak kata-kata yang menyinggung dan tidak pantas untuk teman-teman semua.
Salam sukses, dunia dan akhirat!!
No comments:
Post a Comment